DESA BINAAN


Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemuda merupakan komponen bangsa yang terpenting. Pemuda juga sebagai tulang punggung bangsa karena kemajuan suatu bangsa dapat diukur atas kualitas pemudanya. 
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir.Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan para pemuda lainnya dengan mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara. 
Peran pemuda Indonesia sebagai agen transformasi sosial yang telah diwujudkan sejak zaman perjuangan kemerdekaan, perlu dihidupkan kembali dengan aksi-aksi nyata yang langsung mengarah pada pemerintah dan masyarakat. 
Maka tanggungjawab generasi saat ini adalah bagaimana mempertahankan apa yang telah ada dan jauh lebih penting lagi mengembangkannya. Namun, saat ini revitalisasi peran pemuda Indonesia dalam pembangunan bangsa harus dilakukan. 
Hal ini lantaran Indonesia sedang menghadapi arus globalisasi yang makin keras. Apalagi banyaknya efek negatif yang timbul dari globalisasi tersebut yang sedang dihadapi masyarakat khususnya generasi muda.
 Sekaitan tersebut, kami mahasiswa Politeknik Harapan Bersama Tegal harus memberikan kontribusi nyata dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program kerja desa binaan untuk menjadikan mahasiswa sebagai pemuda yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Harapan Bersama mengadakan kegiatan Desa Binaan dan Bakti Sosial sesuai dengan Program Kerja yang telah dibuat.

jangan berhenti berkarya


Napoleon Hill pernah mengatakan..

"Cherish your visions and your dreams as they are the children of your soul, the blueprints of your ultimate achievements."

yang artinya..

"Perlakukan mimpimu dan visimu seolah mereka adalah anak-anak dari jiwamu, cetak biru dari pencapaian terhebatmu."



Tidak seorang pun mendapatkan garansi untuk sukses. 
Tepatnya, faktor-faktor seperti kesempatan, keberuntungan dan waktu adalah penting. 
Tetapi tulang punggung kesuksesan biasanya ditemukan dalam cerita lama, konsep dasar seperti kerja keras, determinasi, perencanaan yang baik dan ketekunan.
jangan berhenti berkarya ya.. :-)







celotehan seorang remaja tentang Pemuda


siapakah pemuda itu..

siapakah remajakah itu..

apa itu pemuda..

apa itu remaja..

Adakah perbedaan antara pemuda dan remaja?

aku itu pemuda ataukah remaja...?

sebuah pertanyaan yang sedikit membuatku bingung tentang kedua kata tersebut..

Pemuda atau remaja merupakan ujung tombang perjalanan kehidupan dalam sebuah negara atau bangsa, tak ada yang pungkiri itu. Oleh karna itu, sesuatu yang terjadi terhadap pemuda dan remaja cukup menarik perhatian semua kalangan, baik akademisi, politisi, kaum agamawan maupun pemuda dan remaja itu sendiri. Kehidupan pemuda dan remaja serta perubahan sosial yang terjadi terhadap mereka juga menarik minat kaum peneliti untuk menumpahkan pikirannya terhadap hal tersebut.

Sebenarnya tidak ada perbedaan antara pemuda dan remaja. Cuma kalau lebih diperhatikan kedua nama atau istilah tersebut beda penempatan dalam kondisi dan peran sosial. Pemuda lebih ditempatkan dalam hal politik dan sosial, sedangkan remaja ditempatkan dalam hal budaya populer dan gaya hidup. Istilah pemuda selalu dikaitkan dengan hal yang berbau perubahan sosial, politik seperti reformasi, walau yang terakhir ini disusupi oleh elemen lain yaitu mahasiswa, tetapi mahasiswa juga sub-elemen dari pemuda. Pemuda merupakan ujung tombak dalam hal tersebut, tanpa keterlibatan pemuda mustahil hal seperti diatas dapat berjalan.

Realitas pemudaisme atau kepemudaan mulai bangkit ketika sumpah pemuda dikumandangkan pada tahun 1928. Kegiatan-kegiatan anak muda dan organisasi anak muda selalu bergerak akan hal-hal yang berbau politis. Kiprah pemuda pada waktu itu bersatu untuk mewujudkan kemerdekaan indonesia, sikap nasionalisme yang terbangun merupakan wujud dari keinginan merubah keadaan dan realitas sosial serta politik. kondisi pemuda seperti ini terus bertahan sampai masa orde baru berkuasa.

Sebelum Orde Baru, studi tentang kaum muda selalu dikaitkan dengan persoalan politik. Seperti disebutkan Benedict Anderson dalam bukunya yang masyhur, Revolusi Pemuda (1988), di masa sebelum Soeharto berkuasa, kegiatan yang tersedia bagi anak-anak muda adalah kegiatan yang sifatnya politis. Pada masa Orde Lama dan sebelumnya, sebagian besar pemuda Indonesia menghabiskan waktunya dengan mengikuti organisasi-organisasi pemuda, mahasiswa dan juga partai politik. Pada masa itu, budaya apatisme amat jauh dari pikiran pemuda. Anak-anak muda besar dalam realitas sosial yang memang menuntut mereka untuk peduli dan terlibat langsung untuk ikut merubah keadaan ke arah yang lebih baik.

Remaja dan Budaya Populer

Hingga kemudian bangsa ini memasuki masa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan 1970-an, pada saat inilah terjadi pergeseran kondisi kaum muda indonesia. pada masa ini, terjadinya stabilitas perekonomian Indonesia telah mempengaruhi kondisi sosiologis kaum muda Indonesia. Sehingga terbentuklah gaya hidup baru yang jauh dari realitas sosial dan politik di Indonesia pada waktu itu.

Banyak pihak yang berpendapat bahwa kondisi ini juga akibat dari depolitisasi yang dilakukan oleh Soeharto. James Siegel, memotret kondisi kondisi yang terjadi di Indonesia pada kala itu. Bukunya, Solo in The New Order, Language and History in an Indonesian Town (1986), salah satunya. Menurut James Siegel, mulai terjadi pergantian istilah untuk menyebut kaum muda Indonesia itu, disinilah muncul istilah "Remaja". Menurut Siegel, remaja merupakan anak muda hasil depolitisasi Orde Baru, karna pergantian istilah ini bukan hanya soal bahasa tapi juga soal politik. Dengan kata lain, sejak saat itu, kaum muda Indonesia mulai melirik hal-hal lain diluar politik dan sosial sebagai aktifitas mereka.


Hari demi hari remaja Indonesia mulai disibukkan dengan gaya hidup dan urusan hedonis lainnya. Generasi yang bisa dikatakan mulai tabu untuk membicarakan perubahan sosial dan kondisi masyarakat di sekelilingnya. Walau ada segelintir intelektual dari kaum muda yang menggerakkan diri untuk berbicara ke permukaan, tapi itu hanya segelintir. Nyatanya istilah "remaja" memang membuat kaum muda untuk diam dan terus terbuai dengan pembangunan dan sedikit kesenangan.

Realitas ini semakin nyata ketika remaja Indonesia mengekori budaya barat. Media menjadi elemen yang sangat berpengaruh terhadap kondisi seperti ini. Remaja dibuai dengan program-program yang semakin jauh dengan realitas sosial, tak tersadari oleh kaum muda memang, tapi kondisi seperti ini memang sangat diharapkan oleh kapitalisme yang menguasai media sebagai senjata ampuhnya. Sampai sekarang MTV terus menghegemoni terhadap remaja-remaja Indonesia sehingga mereka terus mengekori budaya barat.

gunakan masa mudamu untuk masa tuamu..
gunakan masa remajamu dengan baik.. :-)


#irchammedia #keep1spirit

Keboledan Desaku

Keboledan Desaku..
fanspage dari sebuah desa di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes...
fanspage ini dibuat sekitar tahun 2013an oleh seorang warga yang tinggal di desa tersebut.
sebuah Fanspage di Facebook dapat diakses untuk menuju Fanspage "Keboledan Desaku"

Klik ning kene



 

Popular Entry

jangan berhenti berkarya

popular post